Sunday, October 4, 2020

Rasanya Memiliki Hutang

Hai!!!  

Hari ini aku akan membahas tentang keuangan lagi. Lebih tepatnya soal memiliki HUTANG. 💳


AWAL MULA 😎

Perjalanan berhutangku dimulai 2 tahun yang lalu. Aku mulai berhutang di tahun 2017 untuk biaya kuliah adek aku. Setelah itu ditahun 2018 nambah utang untuk membeli rumah. 

Saat pertama kali berhutang, aku nggak merasa berat karena toh setelah membayar cicilan, aku masih bisa makan enak, beli ini dan itu. Pokoknya nggak ada beban sama sekali.

Atau sebenarnya, berusaha untuk nggak memikirkan itu.


KERESAHAN 😟

Setahun berlalu, aku merasa kerja itu nggak nyaman. Kayak, aku kerja bukan cuma karena aku suka, tapi karena aku harus bayar cicilan. Merasa hidupku ini benar-benar dipengaruhi oleh cicilan yang harus aku bayar. Apalagi, begitu gajian, 40% gajiku langsung menghilang untuk bayar cicilan. Kayak, hampa gitu.

Diperparah dengan pengetahuan soal berapa sebenarnya pokok hutang yang aku bayar. Jadi, di bank tempat aku berhutang, aku bisa mendapatkan informasi tentang berapa sisa pokok hutang yang masih aku miliki melalui internet banking. Syok sekali! 

Dari cicilan sebesar 40% gajiku itu, hanya 30% yang menjadi pengurang pokok hutang. 70% Sisanya? Bayar bunga! 

GILA!! GILA!!! Padahal, kalau aku menabung semua cicilan itu, yang dari jangka waktu 13 tahun, cukup dengan 4 tahun kekumpul!


MENCOBA KELUAR DARI HUTANG 😤

Nggak ingin terlena dengan syok serta kesedihanku, aku mulai membaca, menonton dan mendengarkan semua tentang personal finance. 


Banyak orang diluar sana ternyata senasib dan mereka berjuang untuk melunasi dengan cepat hutang-hutang mereka. Caranya? BERHEMAT! Frugal Living!


Disaat aku memantapkan niat, disaat itu pula alhamdulillah gaji aku naik. Jadi cicilan yang awalnya menghabiskan 40% Porsi gajiku berubah menjadi 36%. Oke. Aku berhitung-hitung. Dari 100% gajiku, 36% untuk cicilan, 39% aku tabung untuk pelunasan percepat. Sisa gaji 25% aku gunakan untuk biaya hidup sehari-hari.

Setelah menikah, 25% itu terasa lebih nyaman karena untuk listrik, air, wifi di rumah ditanggung suami. Suami juga menanggung makan yang dimasak dirumah dan kebutuhan rumah tangga lain. Kalau aku pengen beli baju, sepatu dan makeup, itu juga ditanggung suami. 25% itu untuk aku transportasi, makan siang, pulsa, jajan cantik, kadang beli-beli hal diluar kebutuhan supaya tetap senang. Hahaha. Yang pasti, hikmah yang dapat diambil dari aku memiliki hutang ini adalah:

AKU NGGAK MAU HUTANG LAGI! SENGSARA LAHIR DAN BATHIN!


MY TALK FOR YOU

Jadi, kalau kalian sedang ada di fase yang bingung mau hutang apa enggak. Aku sarankan, jangan hutang banyak-banyak. Umpamanya mau beli rumah nih, kalian siapin aja DP yang banyaaak biar kalian hutangnya Cuma sedikit.

Ah.. segitu aja ya share pengalaman dari aku. Semoga bermanfaat. Bye-bye.


COBA BACA YANG INI, DEH

Pengalaman Pertama Lolos Google Adsense Wow!

Hai, gimana kabar kalian? Baik? Ada yang berubah nggak dari blog aku? YAP, Sekarang ada IKLAN nya! Ih, kok sekarang ada iklannya sih?...

EH, BANYAK YANG LIHAT!