Wednesday, February 28, 2018

Pindah dari Wattpad ke Blog

Hai, kalian yang nunggu post aku tentang pengalaman-pengalaman, mungkin bakalan terganggu setelah ini.

Kalau kalian nggak tahu, aku ini selain hobi curhat, aku juga hobi bikin cerita fiksi. Kadang sampe nge-drama gitu lah di kehidupan pribadi 😀😀😀😀😀. Sampe amaze karena Bae itu betah gitu sama aku.

Kalau ada yang kepo aku ini nge-drama kayak gimana atau pengen tahu suara aku yang super merdu 🙆🙆 bisa follow Instagram. Nggak di kunci kok, aku mah orangnya biasa aja.

Instagram aku @styuyun

Seee.... di profil aku udah aku kasih tahu, kalau moto hidup aku itu :

Love to read. Love to write. Love you

 
 Seeee...... ada akun wattpad aku di situ!

Akun Wattpad aku @styuyun

Seperti judul omong-omong kali ini, aku bakalan pindahin Wattpad aku ke Blog. Kenapa? Karena udah ada adsense, babes.

Aku pindah ke Wattpad karena lebih banyak atau lebih cepat dapat reader. Mana aku tahu kalau ternyata blog itu ada adsense. Tapi setelah tahu dan sekarang lolos. Pengen tahu gimana caranya aku lolos? Ada di sini.

Karena lumayan ya, banyak yang bakalan baca (semoga) cerita aku, jadi aku mau pindahin aja ke blog. Lumayan kan kalau sehari ada berapa kali view.

Aku sih berharap semuanya pada unable adblock karena nanti kalau ada adblock nya, aku nggak dapat adsense. Kan lumayan kalau bisa jadi tambah-tambah penghasilan. Buat bayar cicilan rumah.

😂😂😂😂😎😎😎😎😎😎

Kalian yang mungkin bukan cuma seneng baca realitas drama, bisa coba baca cerita-cerita drama aku.

Hem... mungkin kapan-kapan aku bakalan bagiin PDF atau E-book gratis novel-novel aku.

Kalau ada yang baca dan suka ya alhamdulillah.... kalau enggak ya nggak papa.  
🙏🙏 Maaf ya, kalau nanti ada yang merasa terganggu. Bisa skip semua dan liat apa yang kalian mau. Aku udah bikin index nya kok. No worries.

Pilih yang pengen kalian liat

 OKAAAYYY.... sudah, gitu aja pengumumannya. Have a nice day 😙😙💖💖
 

Monday, February 12, 2018

Pengalaman Pertama Lolos Google Adsense Wow!

Hai, gimana kabar kalian? Baik?

Ada yang berubah nggak dari blog aku?

YAP, Sekarang ada IKLAN nya!

Ih, kok sekarang ada iklannya sih?! 😲😲
      
      -Kalian oke sekali, 👍👍unable iklannya ya, aku dan temenku lihat sih iklan di aku nggak aneh-aneh kok

Yang bener? Kok nggak kelihatan?

     -Nggak percaya? Disable Adblock nya dong. Dan selanjutnya, disable khusus blog aku aja, ya. Huehehehe.

Awalnya nggak ada pikiran sama sekali soal Adsense, soalnya aku memang berniat untuk nulis karena memang butuh dikeluarkan. Galau-galau gitu. Ada yang baca ya alhamdulillah, enggak ya nggak papa. Daripada terpendam lama-lama nanti lama-lama jadi stress.

Eh, ada dong, berita soal anak umur 13 tahun gitu yang utang Rp 1,4 miliar ke Google karena dia salah milih antara Google AdWords dan Google Adsense.

Google Adwords
Aku sendiri nggak sebegitu tahu soal Google Adwords. Yang pasti, setelah baca berita itu, ngeri sendiri. Ya kali, utang 1,4 miliar 😵😧

Tapi itu yang membuat aku jadi tertarik dengan Google Adsense. 

Google Adsense

Jargonnya : Ubah hobi Anda menjadi penghasilan

Dan nggak lama, ada obrolan sama Umi. Waktu belanja tegel, umi ngelihat aku nonton Youtube. Lalu terjadilah obrolan yang ada faedahnya:  

Umi: "Emang yang dari Youtube itu dapat duit darimana?" 
Aku: "Dari Google Mi, kalau ada yang liat, mereka dapat uang" 
dan dengan optimisnya umiku nanggepin
Umi: "Ya wis, Umi dibuatkan akunnya. Tak buat video" 
Aku: "Lha, nanti siapa yang liat?" 
Umi: "Ya orang-orang kampung nanti Umi suruh liat" (umiku aktif ikut pengajian di Kampung. Beliau pernah menjadi penggerak kampanye pemilihan Bupati)

Aku meringis, tapi akhirnya aku nggak buatin Umi akun youtube. Ribet daftarin ke Adsense dan horor juga kalau sampai Umi bikin video yang nggak di edit dan di upload ke Youtube.

Tapi setelah itu, aku bikin akun Adsense. Masih nggak tahu harus gimana, iseng-iseng aja daftar-daftar setelah dengan yakin aku daftarnya Google Adsense, bukan Google Words.

Bulan November 2017, aku mencoba untuk mendaftarkan blog ini dan hasilnya:


Ditolak!

Aku baca karena di blog aku ini isinya cuma tulisan aja, nggak ada fotonya. Namanya juga penulis ya, aku lebih sering nulis aja. Tapi dari sini, aku lebih tahu pentingnya dokumentasi.

Setelah penolakan itu, setiap kali menulis, aku sisipi dengan gambar-gambar. Sebisaku aja, karena aku kan masih awam. Aku juga sebisa mungkin mengupload gambar punyaku sendiri.

Lalu, aku ajukan lagi blog aku untuk Google Adsense di bulan Januari dan hasilnya:


Ditolak! (2)
AAAKHHH... Apa-apaan sih, perasaan aku udah banyak ngasih foto deh, kenapa juga masih di tolak dengan alasan yang sama?

Aku kan nggak menyerah begitu saja, dengan bingung tapi gigih, aku membaca blog yang memberitahu bagaimana caranya supaya google Adsense diterima. Tapi ternyata, aku masih nggak tahu. 😞

Aku berfikiran, dan sepertinya ini membuat Google Adsense ku diterima :

Aku membuat tampilan awal di blog ku, maksimal 11 postingan. Disitu kan jadi kelihatan banyak sekali gambar-gambarnya ya. Dan Bulan Februari, aku mengajukan lagi blog aku ke Google Adsense, hasilnya adalah:
Diterima!

WOW!!!

💃💃💃💃💃💃💃😁😁😁😁😁😁😁

Tepat kemaren, tanggal 11 Februari, ada E-mail dari Google Adsense kalau offer aku untuk mendapat iklan di setujui.

Aku nggak menyangka, awalnya, setelah penolakan kedua itu, aku udah males. Tapi karena masih penasaran, aku terus mencoba dan tanpa di duga, Alhamdulillah bisa lolos.

Setelah ada E-mail itu, aku log in ke akun Adsense dan memang terjadi perubahan. Aku masih bingung banget, apa arti semua istilah yang ada di situ? Aku harus melakukan apa?

Tapi kalian sudah lihat kan gimana tampilan blog aku yang baru?

Sudah ada Iklannya!

Ihh.... langsung dapat banyak dong?!

Ternyata tidak saudara-saudara, semua tergantung berapa view blog kalian. Akan kuperlihatkan berapa yang aku dapatkan.

Yak, kemaren aku dapat 19 rupiah
Dan baru bisa dilakukan pengaturan pendapatan kalau sudah 1.300.000, saudara-saudara.

Tapi nggak papa kan, namanya juga baru mulai. Namanya juga usaha.


TETAP SEMANGAT!!!
Jangan lupa, disable Adblock kalian kalau buka blog aku, ya
😘😘😘😘 

Tuesday, February 6, 2018

Milenial Pengen Punya Rumah (Part 3) Unexpected Problem

Perjuangan belum berakhir.....


Setelah kami sudah mendapatkan deal yang bagus dari penjual, harga turun dan pembayaran cicilan, kami menemui Notaris untuk membicarakan bagaimana cara jual beli kami ini.

Dengan membawa Fotocopy SHM, kami berkonsultasi dengan Notaris dan terdapat berita yang membuat segala rencana kami mundur semua.

Karena....

1. Sertifikat itu milik sang Ayah, dan Istrinya sudah meninggal sehingga harus dibuatkan Surat Waris dari Kecamatan. Surat Waris ini dibuat dengan mencantumkan identitas SHM yang terbaru (gambar bola dunia di sampulnya) dan ditanda tangani oleh seluruh ahli waris.

2. Sertifikat itu ternyata atas nama Ayah dan Istrinya. Notaris mengatakan ada kemungkinan bahwa itu nama satu orang saja tapi karena jaman dulu untuk surat berharga sering dikatakan 'A suami si B' yang menyebabkan ada dua nama di Sertifikat. Namun setelah ditanyakan ke BPN (membawa fotocopy sertifikat), ternyata memang atas nama Ayah dan Istrinya (telah meninggal) sehingga harus ada Balik Nama Waris terhadap Sertifikat Tersebut

Balik Nama Waris di anggap sama seperti Balik Nama jual beli biasa, ada Pajak Penjual dan Pajak Pembeli. Tentu saja Penjual keberatan jika harus membayar. Sehingga kami bersepakat untuk mengajukan SKB (Surat Keterangan Bebas) PPh untuk Penjual di Kantor Pelayanan Pajak Pratama dan SKB BPHTB untuk Pembeli di Dinas Pendapatan Daerah.

Sekarang...

Surat Waris sudah ditangan, namun untuk mengurus SKB PPh dan SKB BPHTB, diharuskan ada sertifikat asli. Yang sekarang sertifikat aslinya masih di Koperasi. Penjual sedang melakukan negosiasi dengan Koperasi agar nilai pelunasan bisa dikurangi.

Aku nggak tahu kapan kami akan mendapatkan sertifikat rumah atas nama kami, karena...
 
Hanya bisa sabar dan menikmati proses. Juga mengambil banyak pelajaran dari apa yang terjadi.

Semoga pengalaman kami ini bisa menjadi pelajaran bagi semua yang baru berencana untuk membeli rumah.

Pertanyakan segala sesuatu. Lihat baik-baik sertifikat, atas nama siapa dan keadaan penjualnya. Lebih baik lagi kalau berkonsultasi dengan notaris sebelum melakukan Deal. Bertanya bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan dalam jual-beli dengan keadaan kalian.

Semoga bermanfaat, tidak akan keinginan untuk pamer. Hanya berbagi pengalaman. Karena pengalaman itu mahal harganya.
 

 

Milenial Pengen Punya Rumah (Part 2) Find The Money

Lanjutan....
 
Setelah mendapatkan rumah yang 'sreg'di hati kami, ternyata tidak selesai begitu saja. Ada saja masalahnya.

1. Keadaan Sertifikat Rumah

Sertifikat Rumah sudah SHM, dijadikan jaminan di Koperasi. Kalau ingin KPR, harus melunasi hutang di Koperasi. Artinya, harus punya uang untuk melunasi yang itu tidak bisa di lakukan dengan KPR.

Kami langsung menyerah. Kami nggak ada uang cash 100 juta untuk melunasi hutang di Koperasi. Apalagi di awal tahun ini, gaji kami 90% saja. Masih belum penyesuaian. 

Si penjual nggak mau menyerah, kami mengobrol lagi dan bersepakat untuk pembelian bulan Juli. Menunggu kami punya uang 100 juta untuk menebus sertifikat di Koperasi. Wow. Ini serius?! 

Karena dari LT, LB dan lokasi, perbandingannya adalah:

Harga lain

Mungkin karena harus pembelian cash sekitar 100 juta-an jadi sedikit yang menawar meski kalau secara lokasi, sangat strategis.

2. Uang - nya

Sambil menunggu, aku mencari-cari informasi tentang KPR. Beberapa informasi yang aku dapatkan adalah, ada dua jenis KPR.

1. KPR Konvensional:

Simulasi KPR Konvensional BCA

Simulasi KPR Konvensional BTN
2. KPR Syariah:

Simulasi KPR Mandiri Syariah
Simulasi KPR BTN Syariah


Perbandingan yang aku tahu:

KPR Konvensional                                       KPR Syariah
a. Cicilan lebih rendah                                   a. Cicilan langsung besar
b. Bunga Floating                                          b. Bunga tetap, sampai akhir

 
Dari cicilan, bisa dilihat kalau KPR Konvensional itu lebih murah daripada KPR Syariah. Tapi, dari segi kepastian cicilan, KPR Syariah menang banyak karena cicilannya flat sampai akhir. Membaca banyak berita dan blog, akhirnya pilihan KPR nantinya jatuh ke KPR Syariah. Bae setuju setelah aku jelaskan alasannya.

Keadaan berkata lain.....

Ternyata, setelah hitung-hitungan, kalau aku menabung sampai bulan Juli, hanya bisa dapat mentok 60 juta. Masih sangat kurang dari uang yang aku perlukan untuk mengambil sertifikat. Akhirnya aku menghubungi Mbak Veti, pegawai BRI yang dulu membantuku mengajukan pinjaman pegawai.

---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------
Pinjaman pegawai itu adalah pinjaman tunai dengan jaminan SK PNS dan SK CPNS. Aku nggak tahu kalau kekuatan dari SK PNS itu nyata di mata bank.





---------------------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------------------


Saat aku bertanya berapa yang harus aku bayarkan untuk melunasi pinjaman yang lama supaya aku bisa pinjam lagi, Mbak Veti memberikan informasi kalau ternyata pinjamanku yang lama bisa di top up. Alias, aku pinjam lagi dengan nilai kebutuhan pinjaman + sisa pokok pinjaman yang lama tanpa ada denda. Kebetulan, sedang ada promo bunga dari BRI untuk bulan Januari 2018 saja.

Awalnya aku berfikir kalau aku pinjam tunai hanya untuk pembayaran di Koperasi tapi aku mengurungkan niat dan membeli rumah dengan pinjaman pegawai saja. Karena:

a. Pinjaman pegawai cicilan nya flat dari awal sampai akhir.
b. Tidak perlu keluar biaya appraisal. Appraisal ini hal yang wajib kalau kita mengajukan KPR Rumah Second. Biayanya juga beragam dan itu harus di bayar entah KPR disetujui atau tidak.
c. Kami tetap akan punya sertifikat rumah karena yang menjadi jaminan adalah SK PNS

Sehingga......


Dalam waktu seminggu, aku sudah mendapatkan dana untuk membeli rumah. Alhamdulillah 😇😇

Namun .....
 
Ada yang luput dari perhatian, yaitu Biaya Jual-Beli.

Kami tahu kalau ada Pajak Penjual dan Pajak Pembeli (BPHTB) tapi tidak pernah kami sangka kalau biaya Pajak Pembeli akan semahal itu. Belum lagi AJB, Balik Nama, Notaris.

Dirumah sebelum ini, kami sepakat untuk membagi dua semua biayanya. Tapi terasa berat di transaksi ini jika melakukan kesepakatan yang sama. Akhirnya, dengan bertanya ke orang lain dan diskusi antara aku dan Bae, kita sepakat untuk menawar harga rumah.


Keputusan.....

Kami menawar membeli rumah dengan harga 325 juta tapi pajak penjual, pajak pembeli, biaya AJB dan balik nama, kami yang menanggung. Kami juga menawar, AJB dan balik nama sertifikat dari penjual ke pembeli dilakukan setelah pembayaran 300 juta. 25 juta sisanya akan dibayar dengan mencicil dan dilunasi maksimal bulan Juli.

Alhamdulillah mereka menerima penawaran kami.

Perjuangan belum berakhir.....

Milenial Pengen Punya Rumah (Part 1) Looking for the right one

Kalian seumuran sama aku? Lahir di tahun 1990-an?

Mana yang lebih menarik buat kalian kalau punya uang? 

A. Jalan-jalan ke luar negeri
B. Beli rumah

.
.
.

Kalau aku sih jawabannya A, buktinya ada di post jalan-jalan ke Korea 😁😁 . Ada alasan masuk akal yang mendukung kenapa aku bisa milih A, begitu juga kalian yang memilih A juga.

Kalau kalian baca artikel ini kalian mungkin akan berfikir, "Kok Gue banget" dan melanjutkan browsing tiket dan hotel untuk liburan.

Aku sendiri bakalan nabung untuk keliling Eropa bersama dengan Nanda kalau nggak tergugah oleh fakta, aku nggak punya harta. 2 tahun kerja, cuma punya TV sama laptop doang. Begitu ada rezeki tambahan, aku memantapkan niat untuk investasi.

1. Tanah dibawah 50 juta

Lagi Hipe yang namanya orang jualan tanah kavling dibawah 50 juta. Bahkan ada yang nawarin cuma 30 juta gitu.

Banyak sekali tawaran Tanah Kavling harga 20 juta-an
Lokasinya jauh sekali dari peradaban. Aku mikirnya nggak masalah, kan cuma untuk investasi. Tanah nggak akan turun harga. Tapi kemudian Umi menentang keras karena lokasi yang nggak ideal. Oke. Gugur.

2. Rumah dibawah 200 juta

Sekali lagi, beli rumah untuk investasi aja. Kecil nggak papa, di sewain gitu. Soalnya kalau ditinggali, mau cari bareng Bae. Maksudnya yang kita berdua sreg gitu dan yang mahalan dikit.

Pas cari-cari lewat olx sama rumah.com, eh ketemu. Lokasinya di wilayah malang kota, bisa dibilang ring 2 gitu lah dari pusat kota. Harga 140 juta. Eh pas di tanyain, udah SOLD.

Tapi kalau dipikir-pikir, kan aku belinya bakalan KPR ya. Terus nanti kalau aku udah nyicil buat KPR ini, gimana nanti beli rumah buat ditinggalin. Oke. Gugur.

3. Rumah serius, budget maksimal 350 juta

Akhirnya, aku memutuskan untuk mencari rumah serius. Rumah yang nanti ditinggali sama Bae kalau sudah nikah. Jadi untuk keputusan rumah mana yang bakalan dibeli, diomongin serius sama Bae.

Aku mah yang penting:
1. Murah

Tapi untung saja, Bae lebih spesifik dan masuk akal:
1. Lokasi di wilayah kota, supaya gampang cari sekolah untuk anak-anak

Peta Wilayah Malang Kota
Selama bekerja di Malang Kabupaten, kami sudah jatuh cinta pada Malang. Suhu yang lebih rendah daripada kampung halaman kami masing-masing, fasilitas umum yang bagus, sekolahan yang bagus untuk anak-anak, banyak tempat wisata. Menurut kami, Malang adalah tempat yang oke untuk memulai kehidupan berumah tangga.
 
2. Luas tanah minimal 100 m2

Aku sendiri nggak mau yang terlalu luas karena rumah orang tuaku di desa sangat luas. Sebenarnya, ruangan yang sering dipakai hanya ruang keluarga, kamar, kamar mandi, dapur, ruang makan. Lebih banyak yang tidak dipakai sehingga debu dimana-mana dan capek membersihkan rumah.

Setelah mengetahui spesifikasi apa saja yang kami inginkan, kami mulai pencarian online dengan menggunakan OLX dan Rumah.com

Pencarian OLX

 
Pencarian rumah.com

 
Kelebihan:
a. Mudah melakukan pencarian dan banyak pilihan filter
b. Tidak perlu pergi kemana-mana

Kekurangan:
a. Harus aktif bertanya pada penjual lokasi rumah sebenarnya, karena kadang ada penjual yang meletakkan dagangan di lokasi Malang Kota padahal ada di Malang Kabupaten. Malang Kota pun, ada bagian yang sangat terpencil, jadi harus benar-benar menggunakan google map.
b. Penjual sering tidak menarik iklan mereka kalau sudah terjual.


 
Setelah browsing di OLX dan rumah.com, ketemu lah sebuah rumah yang:  
(+) Kelebihan
a. lokasinya bagus, 
b. bisa KPR (Sertifikat SHM)
c. harganya under budget, 270 juta 
d. LT 62m2
e. Lingkungannya enak banget, aman, bebas banjir
f.  Ada car port

(-) Kekurangan
a. LT 62m2 (4,5mx 14m)
b. Kamar sempit, satu lantai
c. Beberapa bagian rumah seperti kamar mandi dan dapur sangat kotor


Lingkaran Merah adalah Pusat dari Malang Kota


Aku dan Bae langsung sreg tapi nggak sesuai dengan Luas Tanah incaran Bae. Jadi kami melanjutkan pencarian.

Bulan Januari, tepatnya tanggal 6 Januari, aku menemukan sebuah rumah di OLX. 

(+) Kelebihan
a. lokasinya sangat bagus, bisa dibilang ring 1-nya kota.
b. LT dan LB 105m2 + lantai 2 sudah di dak cor setengahnya, jadi kalau pengen bikin lantai 2, tinggal tambah sedikit.
c. Ada 3 kamar, dan kamar utama luas dengan my future walk in closet
d. Sertifikat SHM
e. Lingkungan enak, aman dan bebas banjir karena ada di atas sehingga air hujan tidak akan menggenangi rumah.
 
(-) Kekurangan
a. Harganya mepet, 350 juta
b. Tidak ada carport
c. Beberapa bagian rumah seperti kamar mandi dan dapur sangat kotor
d. Sertifikat dijaminkan di Koperasi.

Berlanjut di Part Selanjutnya.....

COBA BACA YANG INI, DEH

Pengalaman Pertama Lolos Google Adsense Wow!

Hai, gimana kabar kalian? Baik? Ada yang berubah nggak dari blog aku? YAP, Sekarang ada IKLAN nya! Ih, kok sekarang ada iklannya sih?...

EH, BANYAK YANG LIHAT!