Tuesday, July 3, 2012

Jakarta aku datang....

Kesempatan untuk datang ke Jakarta dan tinggal sementara (sangat sementara, hanya 1 bulan dan 1 minggu) adalah karena kewajiban untuk melakukan magang di semester 7.

Magang adalah mata kuliah wajib yang harus di ambil untuk bisa skripsi dan lulus dari jurusan Ekonomi Pembangunan, FE UNS. Magang nggak ditentuin kampus. Kita bisa milih sendiri perusahaan atau instansi tempat magang kita begitu juga waktunya.

Setelah mempertimbangkan baik - buruk dan keuntungannya (sesuai standart anak muda jaman sekarang, yaitu tempat rekreasi dan belanja), aku dan temanku (yuca.red) memutuskan untuk magang di kementerian perdagangan yang ada di Jakarta Pusat. Kita memutuskan untuk magang di Kemendag bukan cuma karena mau senang - senang aja, tapi juga pemikiran jurusan dan interest kita. Kita mendaftar untuk magang di kemendag untuk magang tanggal 1 Juli - 31 Juli 2012. Sekali lagi, kita nggak asal milih tanggal, kita milih tanggal itu karena kita udah kelar semua ujian, jadi kita udah nggak ada tanggungan.

Unfortunately, manusia cuma bisa berencana tapi semua emang tergantung tuhan. Ternyata ujian di FE UNS diudur 2 minggu karena banyak dosen yang belum memenuhi kuota mengajar. Hah! Salah siapa coba? Siapa suruh mereka sering pergi dan nggak ngajar? Salah mahasiswa kah? Salah jadwal kah? Tau deh. Emosi sendiri kalau nginget itu. Then, Ujianku sih nggak masalah, tapi Yuca ada masalah sama dua dosennya. Setelah semangat pantang menyerahnya, akhirnya semua terlewati dengan aman. Alhamdulillah...

So... aku dan yuca (di singkat Kami / kita) berangkat ke Jakarta satu minggu sebelum mulai magang. Kenapa? karena kita berdua tipe orang melankolis yang harus merencanakan segala sesuatu. Jadi pembagian seminggu itu :

2 hari 1 malam di perjalanan Solo - Depok (kita tinggal sementara di Depok)
1 hari istirahat
1 hari konfirmasi ke tempat magang
1 hari cari kos
1 hari pindahan kos
1 hari mengenal lingkungan sekitar (kalo di SMA namanya mirip sama MOS, di Universitas namanya Ospek)

Hari senin, kita sudah siap berangkat ke Kemendag untuk Magang hari pertama.

Magang hari pertama dilalui dengan perkenalan Kementerian Perdagangan lalu Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional selanjutnya bagian program dan kelembagaan, terakhir dimana kita di tempatkan, yaitu sub bagian Penyusunan Program. Sementara kita dapat meja satu untuk berdua (persis kayak pas SD - SMA). Kita membaca dan tentu saja, karena kita berdua rajin, kita mencatat semua istilah yang nggak kita ngerti untuk di tanyakan ke pembimbing institusi yang kebetulan saat itu masih izin nggak masuk.

Semoga magang kita lancar, berkah, barokah, sakinah, mawaddah. Amin....

Monday, July 2, 2012

Monas dan Siahaan's clan

Seperti judulnya, ini adalah saat pertama kali aku mengunjungi Monumen Nasional atau lebih populer dengan nama Monas. Ini terjadi satu jam setelah kita pindahan dari Depok ke Jakarta Pusat, tepatnya di Kos kwitang. Untung saja kita punya 3 cowok (Godwin, Kristo, Ricardo a.k.a Kardo) yang sangat baik mengangkatkan koper + barang - barang tambahan 2 cewek mungil - mungil.

Setelah sesi angkat koper yang sangat berat, kita berdua membalas jasa mereka dengan mengantar mereka jalan - jalan karena kita kan lebih dewasa dari pada mereka. Tujuan kita adalah MONAS. Tentu saja aku semangat, ini pertama kalinya aku ke MONAS setelah hidup selama 19 tahun. Semangat aku jepret sana - jepret sini memakai kamera 5 MP milik BlackBerry Torch 9800 (Hasil di layar HP bagus, sumpah, tapi begitu masuk komputer jadi gelap gini).

Kita ke sana jam 4 sore, jalan kaki selama 25 menit. Rencananya pake bajaj, tapi Yuca sedang semangat menggalakkan 1000 langkah, jadi kita JALAN KAKI ke Monas. Wow...

Kita masuk lewat stasiun gambir terus nerobos ke Monas. Suasananya asik banget, angin sepoy - sepoy dan langit terang. Banyak orang berkumpul di sana. Keluarga yang rekreasi, teman yang hangout, pasangan kekasih yang pacaran (voluntary single tersenyum maklum ikut bahagia), pedagang jualan dan banci yang goyang kayu patah sedahsyat goyang striptase.

Clan Siahaan

Siahaan adalah salah satu marga keturunan batak yang ada di sumatera utara. Siahaan pertama yang aku kenal adalah Yuca Siahaan. Dia batak pertama yang aku kenal tidak seperti batak. Kenapa? Karena cara ngomongnya alus banget. Biasanya orang batak punya aksen yang agak menyentak atau sangat menyentak, tapi dia datar. Nah, sebelum pindah kos di Jakarta Pusat, aku menginap di tempat Uda (paman) Yuca yang juga bermarga Siahaan. Tiga cowok gagah berani dan gantlemen di atas (ada di paragraf 3) juga bermarga siahaan semua. Jadi hari itu, aku ke monas bersama 4 orang siahaan. Sebagai Jawa tulen, aku tidak terintimidasi, mereka saaangat menyenangkan jadi aku menikmati kebersamaan itu.

Clan Siahaan (dari kanan ke kiri -my point of view-
Kristo, Godwin, Yuca, Kardo)
Aksi lucu siahaan bersaudara (adik dan kakak kandung) yang sangat remajaiawi. jujur deh, semua orang pernah melakukan pose seperti ini kan?!
Sayang sekali, kami nggak bisa naik ke Monas. Keburu tutup karena terlalu asik jepret sana - sini. Sebenarnya banyaaak banget foto - fotonya. Kapan - kapan deh di Upload. Jam menunjukkan pukul 18.00, kami berdua (aku dan Yuca) mengantar sudara - saudaranya ke stasiun Gambir untuk kembali ke Depok. Perpisahan kami di iringi tangis lebay sok sinetron dan lambaian tangan ala drama Queen.

Setelah itu kami (aku dan Yuca) tidak pulang ke Kos. Hehehe.... seperti dua robot di iklan energiz*r, kami melanjutkan petualangan kami sebagai 3 jam orang Jakarte.... kemana kami? next post!

Sunday, July 1, 2012

Jakarta Fair di Pekan Raya Jakarta

Ini adalah destinasi 2 cewek mungil selanjutnya setelah berkelana di MONAS. Jakarta Fair 2012.
Inilah alasan kami pergi ke Jakarta Fair (lebih tepatnya, alasan Yuca menggandengku ke Jakarta Fair. Ada Band)
Posisi kami ada di Monas dekat Gambir (ok, agak bias karena sorry dorry morry, aku buta nama arah. Yang aku kenal hanya tuan kanan - kiri). Dengan aplikasi GPS (Aplikasi wajib bagi orang yang berada di luar wilayah yang di kenal), aku mencari Pekan Raya Jakarta atau PRJ. Jaraknya lumayan jauh, yakinlah jika menerapkan prinsip 1000 langkah, selain kaki bengkak, nyampenya baru pagi hari. Menimbang dengan baik dan benar, kami mencoba mencari Busway. Saat mencari - cari, bapak satpam baik hati memberikan ide agar kami naik bus wisata Jakarta yang tarifnya : GRATIS.
Fine, kami berjalan melintasi Monas di Ujung yang lain untuk sampai di Halte Bus Wisata Jakarta yang mengatakan di spanduk : KAMI ANTAR ANDA KE PRJ. Ternyata langkah kami untuk naik bus gratis itu tidaklah mudah. Kami harus berputar ke sana kemari karena tidak ada Sign yang menunjukkan dimanakah letak halte itu! Setelah sampai di Halte (setelah bertanya ke sana dan kesini), ternyata Bus Gratis itu tidak bisa masuk ke dalam karena macet. Oh..Oh...Oh... Kami harus keluar dari kawasan Monas. Lagi - lagi, tidak ada Sign! dimana kami harus menunggu di luar kawasan Monas itu. Di pinggir jalankah? di tengah jalankah? Nggak ada!
Untung saja kita berdua tipe yang inisiatif, lagi - lagi kami bertanya pada orang - orang dan bisa bergabung dengan kumpulan remaja Jakarta yang tengah menunggu Bus Wisata. Kami menunggu dan Bis-nya datang. Lalu jalan kami tidaklah menjadi lancar. Kami harus berebut masuk ke Bus karena Bus selanjutnya entah kapan datang. Keadaan dalam Bus sangat memperihatinkan. Sandaran Kursi tidak bisa berdiri tegak, hanya ada dua seat di sisi kanan, sisi kiri, tidak ada kursi jadi di pakai dengan cara lesehan atau berdiri.
Perjalanan sangat lambat karena macet. Iya, Macet. Sesampainya di PRJ, kami harus mengantri sangat panjang. Banyak sekali orang yang datang dan antriannya juga amuburadul.
25 ribu untuk masuk ke PRJ dengan kupon gratis yang ternyata tidak gratis. Kalau mau dapat produk yang jadi sponsor di acara itu, harus menambah beberapa rupiah. HAH! So sweeet...

COBA BACA YANG INI, DEH

Pengalaman Pertama Lolos Google Adsense Wow!

Hai, gimana kabar kalian? Baik? Ada yang berubah nggak dari blog aku? YAP, Sekarang ada IKLAN nya! Ih, kok sekarang ada iklannya sih?...

EH, BANYAK YANG LIHAT!