Inilah alasan kami pergi ke Jakarta Fair (lebih tepatnya, alasan Yuca menggandengku ke Jakarta Fair. Ada Band) |
Fine, kami berjalan melintasi Monas di Ujung yang lain untuk sampai di Halte Bus Wisata Jakarta yang mengatakan di spanduk : KAMI ANTAR ANDA KE PRJ. Ternyata langkah kami untuk naik bus gratis itu tidaklah mudah. Kami harus berputar ke sana kemari karena tidak ada Sign yang menunjukkan dimanakah letak halte itu! Setelah sampai di Halte (setelah bertanya ke sana dan kesini), ternyata Bus Gratis itu tidak bisa masuk ke dalam karena macet. Oh..Oh...Oh... Kami harus keluar dari kawasan Monas. Lagi - lagi, tidak ada Sign! dimana kami harus menunggu di luar kawasan Monas itu. Di pinggir jalankah? di tengah jalankah? Nggak ada!
Untung saja kita berdua tipe yang inisiatif, lagi - lagi kami bertanya pada orang - orang dan bisa bergabung dengan kumpulan remaja Jakarta yang tengah menunggu Bus Wisata. Kami menunggu dan Bis-nya datang. Lalu jalan kami tidaklah menjadi lancar. Kami harus berebut masuk ke Bus karena Bus selanjutnya entah kapan datang. Keadaan dalam Bus sangat memperihatinkan. Sandaran Kursi tidak bisa berdiri tegak, hanya ada dua seat di sisi kanan, sisi kiri, tidak ada kursi jadi di pakai dengan cara lesehan atau berdiri.
Perjalanan sangat lambat karena macet. Iya, Macet. Sesampainya di PRJ, kami harus mengantri sangat panjang. Banyak sekali orang yang datang dan antriannya juga amuburadul.
25 ribu untuk masuk ke PRJ dengan kupon gratis yang ternyata tidak gratis. Kalau mau dapat produk yang jadi sponsor di acara itu, harus menambah beberapa rupiah. HAH! So sweeet...
No comments:
Post a Comment